Ingin belajar mengenai disabilitas? Pusat Rehabilitasi YAKKUM mengemas program Live In Inklusi dengan tujuan untuk membantu menumbuhkan rasa empati pada anak, remaja maupun orang dewasa dengan mengajarkan untuk peduli terhadap Penyandang Disabilitas serta meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap Penyandang Disabilitas.
Dalam paket program ini pengunjung akan mendapatkan pelatihan Pembangunanyang Inklusif Terhadap Disabilitas (DiD) dengan materi-materi seperti :
Program ini ditujukan bagi pengunjung yang ingin mengenal dan belajar tentang disabilitas, serta memiliki pengalaman berdinamika bersama dengan menginap di Pusat Rehabilitasi YAKKUM.
Program ini merupakan kunjungan dengan melihat kegiatan yang berlangsung di sentra Rehabilitasi YAKKUM, termasuk bertemu dengan penyandang disabilitas agar bisa mengetahui pemikiran mereka tentang kehidupan disabilitas di Indonesia dan tantangan apa saja yang mereka hadapi.
Kami mempunyai 2 Guest House yang tersedia di Pusat Rehabilitasi YAKKUM yang bisa disewa oleh pengunjung baik individu maupun rombongan atau keluarga. Fasilitas yang tersedia di Guest House kami antara lain:
Kami mempunyai 2 blok asrama yang disediakan bagi pengunjung dalam jumlah besar, dengan kapasitas setiap blok sejumlah 80 orang. Fasilitas yang kami sediakan di asrama antara lain:
Bagi pengunjung yang ingin berkegiatan di Pusat Rehabilitasi YAKKUM bisa pula memanfaatkan fasilitas 4 meeting room yang ada, baik indoor, terbuka, maupun aula dengan fasilitas yang mendukung.
Jika anda, rekan anda membutuhkan akomodasi atau ingin belajar tentang disabilitas, tantangan, cara membantu, dll. silahkan menghubungi tim kami yang ramah dan professional melalui:
Telepon: (0274) 895386
Email: support@pryakkum.org
Facebook, Instagram, Twitter: @PRYAKKUM
Bagaimana melakukan aksi bersama untuk memperjuangkan isu kesehatan jiwa? Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) telah menyusun Roadmap Strategi Advokasi Kesehatan Jiwa Berbasis Rehabilitasi Masyarakat yang Komprehensif, Responsif Gender dan Adaptif di DIY Tahun 2022-2024 secara partisipatif bersama Orang Dengan Disabilitas Psikososial dan aktor-aktor kunci lainnya. Di penghujung tahun 2022 yang lalu, PRY mengadakan workshop untuk mendiseminasikan peta jalan tersebut ke pihak yang lebih luas lagi, khususnya ke organisasi masyarakat sipil dan akademisi, serta mendorong adanya rencana aksi bersama sebagai tindak lanjut. Dengan kolaborasi yang semakin kuat, peta jalan tersebut diharapkan dapat semakin menjadi landasan kerja-kerja advokasi bersama untuk kesehatan jiwa yang selalu berbasis pada data dan kebutuhan orang dengan disabilitas psikososial, pendamping dan DPO sehingga dapat tepat sasaran dalam mendorong pemenuhan hak-hak orang dengan disabilitas psikososial.
Bertepatan dengan momen Piala Dunia dan Hari Disabilitas Internasional 2022 yang mengangkat tema Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan, Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) dan Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS-Imha) berkolaborasi dengan PSS Sleman mengadakan Fun Football bersama pemain PSS Sleman dan penyandang disabilitas mental yang tinggal di balai rehabilitasi sosial. Dengan mengangkat tagar #TendangStigma, kegiatan ini bertujuan untuk mengikis stigma negatif terhadap penyandang disabilitas mental dan memberikan ruang bagi mereka untuk dapat berpartisipasi penuh dan hidup di tengah masyarakat.
Buku Seri Kader Kesehatan Jiwa Mendukung Disabilitas Psikososial Menuju Pemulihan
Masruhan adalah sosok aktivis disabilitas asal Desa Krendetan, Purworejo. Di akhir tahun 2021, ia mendirikan Kelompok Disabilitas Desa (KDD) Difa Mandiri bersama pemerintah Desa Krendetan dengan dukungan DPO Bagelen dan Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Ia sadar bahwa tentu tidak mudah untuk membangun pemahaman yang sama kepada para anggota tentang pentingnya organisasi ini sehingga mereka dapat lebih berdaya dan memperjuangkan hak-hak mereka. Beberapa anggota bahkan masih menganggap diri mereka sendiri sebagai kelompok yang membutuhkan bantuan dan belas kasihan. Masruhan lantas tergerak melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah stigma diri para anggotanya.