Mendapatkan Kembali Kehidupan Penuh Makna dan Peluang bagi Pak Darmin
“Dulu saya tidak bisa beraktivitas apa-apa dan butuh bantuan orang lain. Semenjak mengikuti pelatihan dan terapi di Pusat Rehabilitasi YAKKUM, perlahan saya bisa menjalani aktivitas sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.” – Pak Darmin, 43 tahun.
Sebagian banyak orang mengalami kondisi disabilitas sejak lahir dan bahkan sejak dalam kandungan. Namun, sebagian lainnya mengalami kondisi disabilitas setelah lahir dan bahkan di usia dewasa yang mungkin disebabkan oleh kecelakaan, infeksi, cedera dan faktor-faktor lainnya. Disabilitas dapat dialami oleh siapa pun dan kapan pun, seperti halnya Pak Darmin yang tidak menyangka bahwa ia akan kehilangan kedua tangannya di umur 42 akibat kecelakaan kerja.
Ketika seseorang telah terbiasa menjalani kehidupan tanpa hambatan sebelum mengalami kondisi disabilitas, proses adaptasi dengan kondisi tubuh baru tentu menjadi tantangan bagi diri mereka dan orang yang mereka cintai. Hal ini pun dirasakan oleh Pak Darmin yang kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Sebelumnya, Pak Darmin merupakan seorang petugas keamanan di sebuah perusahaan di Yogyakarta. Sebagai seseorang yang dulunya diandalkan oleh banyak orang, Pak Darmin kini harus bergantung pada bantuan sang istri untuk melakukan hal-hal sederhana di rumah.
Tidak berhenti sampai di situ. Kebergantungan Pak Darmin dalam melakukan banyak hal membuatnya putus asa dan kehilangan motivasi. Ia bahkan sempat berpikir bahwa Tuhan tidak adil dan sulit baginya untuk menerima perubahan dalam hidupnya.
Di tahun 2022, Pak Darmin memutuskan untuk datang ke Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) untuk mengikuti salah satu program rehabilitasi. Sejak tahun 2017, PRY bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan telah bekerja sama untuk memastikan orang dengan disabilitas mendapatkan kembali kehidupan yang penuh makna dan kesempatan melalui program “Return to Work.” Program ini hadir untuk memberikan pendampingan rehabilitasi fisik dan psikososial bagi mereka yang menjadi disabilitas baru akibat kecelakaan kerja, layaknya Pak Darmin, sehingga dapat kembali produktif dan mandiri.
Melalui program Return to Work, Pak Darmin mendapatkan pelatihan Activity of Daily Living (ADL) untuk melatih kemandiriannya. Secara bertahap, Pak Darmin telah mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti makan, minum, mandi, sikat gigi dan bahkan berkebun yang belum lama ini menjadi hobi barunya.
Selain pelatihan kemampuan dasar dan pemberian terapi fisik, PRY juga memberikan pendampingan psikososial untuk membantu Pak Darmin membangun penerimaan diri dan memahami peran baru yang dimilikinya di keluarga maupun masyarakat. Lebih lagi, Pak Darmin menyebutkan bahwa penerimaan dirinya semakin bertambah setelah bertemu dengan teman-teman disabilitas lain di PRY.
Saat ini Pak Darmin masih terus rutin menghadiri pendampingan program Return to Work di PRY. Walaupun program belum usai, ia mengungkapkan bahwa ia sangat terbantu dan senang karena mendapatkan semangat lagi untuk menjalani kehidupan sehari-harinya. Ia berharap lebih banyak orang dengan disabilitas dapat mengikuti program yang sama sehingga dapat menjalani hidup secara mandiri kembali.