Erico adalah contoh nyata

Selasa, 13 Maret 2018

Erico yang berumur delapan belas tahun saat ini bercita-cita menjadi seorang pengusaha yang sukses agar ia mampu mempekerjakan penyandang disabilitas nantinya

Erico terlahir dengan kondisi kongenital yang mengakibatkan ia tidak mempunyai dua bagian bawah kaki dan telapak kaki. Awalnya kedua orang tuanya tidak tahu bagaimana menangani kondisinya, namun saat orang tuanya membawa ia ke Rumah Sakit Bethesda, dokter disana merujuk Erico ke Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY).

Erico mendapatkaki palsu peramanya dari Tim Prostesis & Ortosis kami saat ia masih berumur dua tahun. Mulai dari saat itu, tim kami yang didukung oleh ALTSO mampu untuk menyediakan kaki palsu untuk Erico selama masa pertumbuhannya. 

Saat ini Erico berkuliah di Universitas Sanata Dharma, ia mengambil jurusan Akutansi. Di waktu luangnya, Erico sering memanfaatkan waktunya untuk membaca novel fiksi , dan nonton film action dengan teman-teman kampusnya.

Erico yang sekarang bukanlah ia yang dulu lagi, ia saat ini sudah tumbuh dewasa menjadi pemuda yang percaya diri, yang tidak melihat bahwa ia berbeda dengan remaja-remaja lainya. Erico sangat berterimakasih kepada orang tuanya karena kedua orang tuanya sudah sukses mendidiknya dan memotivasinya menjadi pemuda yang tangguh.

Setelah lulus nanti, Erico bercita-cita untuk menjadi pengusaha dan contoh nyata bagi anak-anak muda dengan disabilitas lainnya bahwa ia mampu untuk meraih cita-citanya. Dia juga ingin memiliki usaha dimana ia bisa menyediakan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas di luar sana, karena ia merasa masih banyak penyandang disabilitas yang tidak bekerja, dan susah untuk mendapat pekerjaan.

Erico sangat berterimakasih sudah mendapat beberapa kaki palsu selama masa pertumbuhannya. Karena disaat ia tumbuh, ia memerlukan kaki palsu baru yang pas dan nyaman untuk dipakai. Kakinya adalah hal yang sangat penting baginya karena dengan kaki palsunya ia mampu untuk melakukan semua aktivitas hariannya dengan mudah, sampai dengan saat ini ia selalu memakai kaki palsunya kecuali saat ia tidur dan mandi.

Dia berharap bahwa PRY dan ALTSO dapat terus melanjutkan dukungan untuk pemuda-pemudi dengan disabilitas lainnya, sehingga mereka bisa mendapat kesempatan seperti Erico untuk hidup secara mandiri dan menggapai cita-citanya - tetapi ia juga mengakui bahwa hal itu tidak selamanya bisa terjadi.

Terakhir, Erico ingin mengirimkan salam bagi penyandang disabilitas lainnya untuk selalu berjuang dan mempercayai diri mereka bahwa mereka bisa melakukan apapun! Fighting!