Ride For Inclusion: Perjalanan Mengumpulkan Praktik Baik Desa Inklusi di Purworejo

Rabu, 01 Desember 2021

Terik matahari tidak menghalangi gerak Angga Yanuar, salah satu pencetus gerakan Ride For Inclusion untuk mengendarai Vespa berwarna abu-abunya ke salah satu wilayah dampingan Pusat Rehabilitasi YAKKUM di kabupaten Purworejo. Sejak tahun awal tahun 2019 Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY dengan dukungan Light For The World (LFTW)) melakukan pendampingan bagi 50 desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dalam program “Pembentukan Desa Inklusi”. Program yang kami selenggarakan bertujuan untuk menginisiasi terbentuknya 50 desa inklusi disabilitas guna mempromosikan konsep dan mendorong terbentuknya inisiasi desa inklusi disabilitas di Purworejo.

 

Ride for Inclusion (RFI) merupakan agenda perjalanan antar kota untuk menguatkan dan menghubungkan organisasi penyandang disabilitas (OPD) di seluruh Nusantara melalui kegiatan edukatif untuk menigkatkan pemahaman dan pengetahuan komunitas basis. RFI memiliki tujuan untuk meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam perencanaan, implementasi, serta proses pemantauan pembangunan inklusi disabilitas di semua tingkat pemerintahan yang sesuai dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) serta amanat Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. 

 

Dalam perjalanan di beberapa desa di Purworejo, kami bersama dengan tim RFI mengumpulkan praktik-praktik baik yang sudah dilakukan di desa, mulai dari pelibatan orang dengan disabilitas dalam kegiatan bermasyarakat, perencanaan pembangunan desa, hingga bagaimana desa mampu melakukan penganggaran yang lebih inklusif untuk mendukung orang dengan disabilitas untuk lebih mandiri dan berdaya.

 

Praktik-praktik baik tersebut kemudian dikumpulkan oleh tim Pusat Rehabilitasi YAKKUM dan RFI untuk disampaikan kepada Wakil Bupati Purworejo, Ibu H. Yuli Hastuti SH. Ada beberapa hal yang disampaikan dalam forum tersebut, salah satu diantaranya adalah mengenai inisiasi Desa Wisata Inklusif yang akan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Pokdarwis desa Tlogoguwo, Purworejo.

 

Plt Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Agung Wibowo AP MM, menyatakan bahwa Pemerintah sangat mendukung pengembangan Desa Wisata yang menerapkan program Inklusi. Ia membuka pintu bagi desa untuk berkonsultasi ke dinas terkait pengembangan wisata di Desa. Bapak Agung juga berupaya agar disemua destinasi pariwisata, baik yang dikembangkan oleh pemerintah maupun oleh komunitas dan desa, minimal dapat menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas.

 

Harapannya, dengan adanya inisiasi desa inklusi dan desa wisata inklusi di Purworejo, orang dengan disabilitas dapat berperan lebih didalam masyarakat serta mampu untuk mandiri dan berdaya.